Oleh:
Pebriyanto A. Hulinggi
Mahasiswa Pascasarjana UNG
KPMLhulondalo.com. Adanya
idealisme mahasiswa menjadi ukuran untuk menjadi garda terdepan dalam melakukan
perubahan pada kehidupan sosial bermasyarakat. Citra dari seorang mahasiswa merupakan
sebuah sikap yang dimiliki untuk menjadikan kepercayaan masyarakat utuh dan
tetap terjaga.
Status
mahasiswa tidak dimiliki oleh semua orang, hanya saja mahasiswa lebih dominan
para pemuda sehingga jiwa dalam sebuah pergerakan tidak lemah dan bahkan mampu
meruntuhkan adanya kepentingan para oknum yang terjadi dikehidupan masyarakat dimana
hanya merugikan banyak orang bahkan negara.
Penulis
mencoba melihat sebuah fenomena sosial yang terjadi dikalangan mahasiswa,
dimana adanya perubahan besar yang terjadi terkait dengan persoalan idealisme
mahasiswa itu sendiri yang perlu dipertanyakan. Tidak hanya itu, dalam tulisan
ini penulis mencoba melihat gerakan mahasiswa jaman sekarang.
Idealnya
kegagahan yang ditampilkan oleh mahasiswa dijalananan dimana dengan tujuan untuk
memperjuangkan aspirasi masyarakat menjadi bagian dari tanggung jawab besar yang
dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri.
Secara
umum kita perlu memahami bahwa fitrah dari idealisme yaitu adanya sebuah wujud
yang akan dicapai dalam sebuah Negara yang aman, makmur, berwibawa dan damai. Selanjutnya
peranan mahasiswa sebagaimana diungkapkan Faruq (2012) yakni
mahasiswa sebagai Guardian Of Value, Iron Stock, Agen Of Change, Social
Control dan Moral Force.
Sudah jelas bahwa mahasiswa sebagai guardian
of value (penjaga nilai) yang berarti memiliki peran untuk menjaga
nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat, maksdunya bahwa mahasiswa sebagai insan
akademis yang selalu berfikir ilmiah dalam kebenaran berdasarkan setiap
permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Adapun yang dimaksud dengan peranan mahasiswa
sebagai iron stock (penerus bangsa) dimana mahasiswa menjadi harapan
besar masyarakat untuk menjadi manusia yang memiliki akhlak mulia dan juga
kemampuan untuk melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya dimasa yang akan
datang.
Selanjutnya peranan mahasiswa sebagai agen
of change (agen perubahan) sebab mahasiswa merupakan puncak tertinggi dalam
Pendidikan dan bisa mengaplikasikan gelar yang diperoleh bisa menjadi agen
perubahan yang lebih baik dalama artian bahwa mahasiswa mampu melahirkan sebuah
perubahan positif pada bangsa ini.
Adapun yang dimaksud dengan social control
(kontrol sosial) dimana mahasiswa harus berperan dalam mengontrol kehidupn
sosial, dimana kehidupan masyarakat yang menjadi fokus utama ketika terjadi
ketimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab juga
menjadi jembatan untuk memfasilitasi antar pemerintah dan masyarakat itu
sendiri.
Juga peranan mahasiswa tidak lepas dari moral
force (kekuatan moral) dimana kekuatan sebuah negara juga termasuk moral
dari generasi muda dalam hal ini mahasiswa. Maksdnya mahasiswa harus memiliki
dasar dalam bertindak dan berperilaku baik itu cara berpakaian, selalu berkata
yang baik, sikap yang sewajarnya, dan tingkahlaku yang positif.
Dari
beberapa penjabaran ada terkait dengan peranan mahasiswa dimana harapan sangat
berbeda dengan realita yang terjadi dijaman sekarang, ada saja nilai-nilai dari
mahasiswa itu sendiri sudah mulai runtuh diakibatkan kurangnya kesadaran dan
hal demikian dilakukan oleh para oknum mahasiswa itu sendiri yang hanya
mengkebiri idealismenya sendiri.
Salah
satunya terkait dengan perjuangan yang dilakukan hanya untuk memperoleh
pengakuan dari masyarakat dan berkoar-koar hanya untuk menakut-nakuti para kaum
elit. Setelah itu ketika sudah terbangun hubungan emosional dengan para kaum
elit maka gerakan yang dilakukan sudah mulai redup dan yang menjadi korban
hanyalah mahasiswa baru yang ikut dalam perjuangan sehingga kepercayaan
masyarakat juga berkurang.
Berikut
penulis mencoba menjabarkan dua gerakan mahasiswa yaitu Gerakan untuk
dirinya sendiri dan Dirinya untuk pergerakan. Maksud dari Gerakan untuk
dirinya dimana adanya kepentingan yang lebih diutamakan daripada kepentingan
umum yang diperjuangkan, maka mahasiswa seperti ini yang dinamakan sudah runtuh
idealismenya dalam setiap pergerakan dan sudah keluar dari zona mahasiswa yang
sebenarnya.
Adapun
dirinya untuk pergerakan dimana benar-benar berjuang untuk kepentingan
masyarakat, tanpa adanya harapan imbalan atau terbangun hubungan emosional yang
dapat meruntuhkan perjuangan.
Catatan besar yang perlu ditandai bahwa idelisme mahasiswa tidak bisa dinilai dengan apapun, karna sudah menjadi modal utama dan pondasi dalam perjuangan, ketika hal demikian terjadi maka sudah pasti kita akan kekuarangan pengikut, terkecuali pengikut yang juga memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri.
Mementingkan diri sendiri hanya akan merusak idealisme mahasiswa. Kepentingan masyarakat utamakan daripada kepentingan diri sendiri, karena hidup elit bukanlah tujuan dan misi mahasiswa.
Publih: Team KPMLhulondalo
Posting Komentar